Kepada Pencuri Hati

Kepada pencuri hati,

 

Hai, rindu! Bagaimana kabarmu pagi ini? Telatkah sampai kantor karena macet? Atau kau melompat ke tukang ojek seperti katamu tadi pagi?

Ini hari ke-5, tapi baru surat pertama yang kukirimkan padamu. Tak apa-apa, kan? Aku tahu, kau hanya akan tersenyum sambil bilang “suratmu lucuk” seperti biasa. Ah, aku rindu senyumanmu itu, senyuman yang bisa kutatap dengan kedua mataku, nyata, tak hanya sekedar bertukar emot di bbm saja.

Jadi, rindu, kapan kita bertemu (lagi)? Besok? Lusa? Minggu depan? Sebulan lagi? Atau… Ah, lagi-lagi aku harus menghibur hatiku sambil mencoreti kalender dengan spidol merah. Tak apa. Kita baik-baik saja selama ini, meski isi kepala dan debar jantung terus merengek pada jarak agar ia memperlambat langkahnya. Atau, kita curi saja detik jam yang berputar agar segala pertemuan berulang?

Dariku, yang merindukanmu.

 

Untuk diikutsertakan dalam project 30HariMenulisSuratCinta dari @PosCinta

2 thoughts on “Kepada Pencuri Hati

Tinggalkan Balasan ke isyiaulfa Batalkan balasan