PROMPT #32: Guilt

sumber gambar disini

Bayi lelaki itu merangkak mendekatiku. Dia berhenti di beberapa langkah dari tempatku berdiri. Pandangan kami beradu. Kurasakan kedua matanya seperti sebilah pedang yang mengoyak-ngoyak pikiranku dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah kulakukan.

Aku mematung. Langkah kaki yang tadinya hendak kularikan sejauh mungkin langsung membatu, mencengkeram ubin dan mengakar di dalamnya. Jantungku berdetak puluhan kali lebih cepat. Keringat dingin membanjir di sekujur tubuhku.

Tiba-tiba dia mengulurkan sebelah tangannya ke arahku. Jari-jarinya memanjang, melayang dengan cepat dan menembus dadaku. Aku gemetar. Pandangan berputar-putar. Teriakanku terhenti di ujung lidah yang terkunci. Kurasakan tubuhku mengejang. Lalu semua gelap.

************************

“Jadi bagaimana keadaan istri saya, dok?

Dokter Jean menggelengkan kepala.

“Maaf, Gi,” katanya sambil menepuk pundakku.

Aku menatap punggung dokter muda itu sambil menghela nafas.

“Kembalilah, Ri. Kumohon…”

Lalu kuseret kakiku menjauhi kamar nomor 10 di ruangan Bougenville itu.

************************

Kutatap gundukan tanah merah yang masih basah itu. Angin sore memainkan gigil di tubuh basahku. Gerimis yang sepertinya enggan berhenti tak mampu menyamarkan air mataku yang terus menderas. Risell ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan garpu menancap di dadanya. Puluhan tusukan membuatnya banyak kehilangan darah. Akhirnya dia memilih untuk mengakhiri hidupnya setelah lelah berkelindan dengan rasa bersalah yang tak ada habisnya. Dua tahun menghuni kamar nomor 10 ruangan Bougenville di Rumah Sakit Jiwa Amat Sentosa sama sekali tak membuat kondisinya membaik.

Dan hari ini, aku kehilangan Risell, wanita terkasih yang kunikahi lima tahun yang lalu. Di hari dan tanggal yang sama ketika dia terjatuh dari motor dan kehilangan janin lima bulan yang dikandungannya, dua tahun lalu.

**********END***********

Pangkalpinang, 13 Desember 2013

249 kata

Untuk diikutkan dalam Writing Prompt dari Monday FlashFiction

4 thoughts on “PROMPT #32: Guilt

Tinggalkan Balasan ke mul climb Batalkan balasan