Bukan Bidadari

1/
menunduk tak berani mendongak
nyala yang tak sengaja tersulut
terbakar mata itu
turun ke mulut
api menyambar-nyambar
aksara berhamburan
berterbangan
menampar-nampar;
mata, hidung, mulut, telinga, kening, pipi
hati.

2/
aku sibuk menangkap angka-angka
yang berterbangan
berserakan
di halaman
di kantin
di kelas
di ruang guru
di mobil kepala sekolah
tetapi asing
tak ada yang kukenal, sungguh!

mereka berteriak
kau taruh di mana otakmu?!
aku mereka-reka
mungkin tertinggal di rumah
berceceran waktu mandi
atau lupa kupungut waktu bangun pagi

3/
tiap pagi emak mengantarku sampai depan pintu
tepat di sebelah meja guru
kata emak, pintu kelasku bagus
ada kertas warna warni
bikin kelas tambah berseri
seperti aku tiap habis mandi
wangi dan cantik sekali

lalu emak akan mengambil keningku
dan menyimpan kecupnya di sana
terus bilang;
di sekolah tak boleh nakal
jangan membuang sampah sembarangan
harus jujur dan sopan
tidak boleh melawan pada guru
jadilah anak yang baik dan bahagia

4/
menunduk tak berani mendongak
nyala yang tak sengaja tersulut
terbakar mata itu
turun ke mulut
api menyambar-nyambar
aksara berhamburan
berterbangan
menampar-nampar;
mata, hidung, mulut, telinga, kening, pipi
HATI!

mak,
di sini tak ada bidadari
yang ada hanya bara api
melumatku hingga tak kukenali diriku sendiri
sebab aku tak hapal kali kali

Pangkalpinang, 15 September 2019

Terlambat

jangan terlalu lena,
kata ibuku suatu hari
nanti tersuruk,
katanya lagi

tapi, untuk kesekian kali
ku lupa pesan ibu

hingga akhirnya aku memeluk pekat
setelah berulang kali terjerembab
harapan ingin segera mengusaikan diri
padahal kaki belum sempat kucuci

kau mimpi terlalu lama,
celetuk ibu
dari foto di halaman pertama buku
berwarna biru

Pkp, 2 Oktober 2018

#kelaspuisi #wptugas